Kisah Pilu yang Menusuk Hati dari Curhatan Seorang Istri Sopir Angkot Ini, Bikin Hati …

loading...
Demo besar-besaran sopir angkot memprotes keberadaan angkutan umum berbasis online terjadi di sejumlah daerah baru-baru ini.

Aksi anarkis yang diduga dilakukan sopir angkot juga dikabarkan terjadi di beberapa tempat.

Di balik berita demo besar-besaran itu, tersimpan cerita menyedihkan dari keluarga sopir angkot konvensional.

angkot_dsgfs_20161017_125300

Jumlah penumpang turun drastis, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan keluarga.

Mirisnya kehidupan sopir angkot saat ini terungkap dari curahan hati (curhat) yang ditulis Elis Ratna melalui akun Facebooknya, Kamis (9/3/2017). Elis merupakan istri sopir angkot di Bandung, Jawa Barat.

Ia juga merupakan penggagas angkot pustaka, yakni baca buku gratis di angkot.

Di curhatannya Elis mengungkapkan, demo sopir angkot yang terjadi akhir-akhir ini merupakan upaya untuk mengungkapkan isi hati mereka.

Sejak angkutan umum berbasis online hadir, pendapatan angkot turun drastis. Padahal, sopir juga memiliki keluarga yang harus dipenuhi kebutuhannya.

Bila penumpang mengeluh sopir berhenti menunggu penumpang terlalu lama, itu juga karena mereka harus mempertimbangkan pendapatan untuk setoran mobil, bensin dan keluarga di rumah.

Belum lagi soal penumpang yang terkadang menawar lebih murah dari tarif yang ditetapkan.

Elis hanya berharap, ada kebijakan yang humanis dari pemerintah, yang juga memihak sopir angkot.

Berikut postingan lengkapnya.

“Sopir angkot. Bukan salah pak supir yang mau berdemo, mereka hanya mengungkapkan isi hati dengan damai supaya keluhan mereka didengar oleh pembuat kebijakan.

Tahukah ibu/ bapak jika pendapatan angkot sekarang sangat turun drastis. Untuk menggunakan smartphone yang wah pun mereka hanya berangan-angan.

Hanya dalam mimpi. Sudah dapat HP untuk berkomunikasi pun sudah dibilang wah. Bukan salah penumpang yang tidak mau naik angkot.

Orang kelas atas dan dibilang mampu mungkin lebih baik memakai mobil pribadi. Saya istri sopir angkot, sering sekali penumpang yang menawar tarif 9000 antara Soreang – Leuwi panjang.

Bahkan ada juga yang bilang duluan ‘pak saya punya 5000 tapi bisa kah saya naik sampai Soreang’.

Kejadian seperti itu sering terjadi. Sang sopir tidak bisa menolak karena rasa iba. Bahkan uang kembalian 500 rupiah pun masih dipinta.

Seandainya tahu para sopir pun mempunyai keluarga yang mengharapkan rupiah lebih. Apa dikata kami hanya masyarakat biasa, yang mencari nafkah dengan menjadi sopir angkot.

Kadang sering penumpang mengeluh karena sopir ngetem. Padahal sopir harus jelas memenuhi kebutuhan setoran mobil, bensin dan sekilo beras untuk yang di rumah.

Andai ada kebijakan yang humanis dari para pembuat kebijakan. Kami hanya masyarakat biasa yang mencari nafkah halal, dalam kerasnya kehidupan jalanan.

Tidak semua sopir angkot ugal-ugalan. Bahkan kami siap melayani dengan sepenuh hati.

Kami bukan musuh jalanan yang menyebabkan kemacetan. Kami hanya berusaha menyenangkan keluarga kami dengan mencari rezeki di jalanan.”

Saat dikonfirmasi, Elis membenarkan bila tulisan itu adalah curhatannya.

Ia merasa, kebijakan yang dibuat pemerintah masih sedikit menganaktirikan angkot konvensional.

Soal KIR dan izin trayek misalnya, angkot jelas-jelas harus membayar itu setiap tahun.

Namun, aturan untuk angkutan berbasis online masih belum jelas dan terkesan asal ambil trayek saja.

“Pernah itu sopir angkot lagi ngetem, ada anak sekolah langsung diangkut aja. Untungnya sopir-sopir angkot masih sabar, ah belum rezekinya,” tutur Elis.

Bila sopir angkot dianggap ugal-ugalan, maka itu tidak sepenuhnya benar menurut Elis.

Para sopir angkot sebenarnya siap untuk meningkatkan kualitas layanannya, asalkan mendapatkan pengarahan yang benar dari pihak-pihak terkait.

Hanya saja, selama ini mereka masih kesulitan mencari tempat untuk mengadu.

Belum lagi masalah preman jalanan yang setiap harinya meminta uang Rp 3.000 ataupun Rp 5.000 terhadap sopir.

“Sebenarnya kami siap meningkatkan layanan. Bahkan saya juga sedang merencanakan membuat literasi untuk para sopir angkot. Tapi keadaannya seperti ini. Saya harap pemerintah bisa menengahi dan membuatkan kebijakan yang membela semua pihak,” tambahnya.

Sumber: tribunnews.com

Subscribe to receive free email updates:

Baca Juga :
loading...
loading...

Related Posts :

0 Response to " Kisah Pilu yang Menusuk Hati dari Curhatan Seorang Istri Sopir Angkot Ini, Bikin Hati … "

Posting Komentar