loading...
Seorang siswa berusia 17 tahun di sebuah sekolah di provinsi Henan, Cina tidak menyangka akan mendapat uang Rp 18 juta rupiah.
Peristiwa itu bermula saat Chen menabrak SUV mewah pada tanggal 4 Februari di kota Xinmi dalam perjalanan membawa makanan, menyebabkan goresan sepanjang 20 sentimeter dan kaca spion patah.
Tidak ada orang lain di tempat kejadian saat itu. Karena terburu-buru, Chen meninggalkan satu catatan bersama semua uangnya sejumlah Rp 500 ribu sebagai penggantian dan tanda permintaan maaf. Ironisnya, semua uang itu berupa uang logam dari hasil pekerjaannya.
Ketika pemilik mobil, Xue Zhanmin menemukan mobilnya keesokan hari, ia awalnya marah dan menelepon polisi. Tapi setelah melihat uang dan surat yang ditulis Chen, ia tersentuh oleh kejujuran pelajar itu dan memutuskan untuk mengembalikan uang.
"Uang itu mengubah situasi. Saya berpikir mungkin mahasiswa itu berasal dari keluarga miskin dan uang itu adalah jumlah yang besar untuk dia," kata Xue.
Xue Zhanmin, pemilik kendaraan tersebut terkesan oleh kejujurannya dan memutuskan untuk mencari remaja tersebut guna mengembalikan uang yang ia tinggalkan, juga membiayai sekolahnya.
Dalam rangka menemukan remaja jujur tersebut, pihak kepolisian berusaha mencari alamat yang bersangkutan dengan mengunjungi pos polisi untuk memantaunya melalui rekaman gambar kamera sirkuit.
Akhirnya dapat dipastikan bahwa remaja lelaki tersebut bernama Chen Yifan yang sehari-hari tinggal di rumah kakeknya di Chuk Yuen Village.
Chen Yifan sedikit panik begitu melihat kasusnya diberitakan di media. Ia sebelumnya ada mencatat nomor telepon pemilik mobil dan berencana untuk mengangsur biaya perbaikan mobil yang menjadi tanggungannya dengan mencari uang lewat bekerja.
Oleh karena ia tidak memberitahu kedua orangtuanya yang bekerja di kota Changchun, Tiongkok. Akibat beritanya sudah tersebar, ia terpaksa menelepon ibunya untuk menceritakan kejadian yang ia alami dan meminta pendapat.
Mendengar hal itu ibunya segera pulang dan mengajak Chen Yifan untuk menemui pemilik kendaraan. Setelah bertemu muka, ibunya berjanji akan membayar seluruh biaya perbaikan kerusakaan yang ditimbulkan oleh anaknya. Namun di luar dugaan Xue Zhanmin tidak setuju dengan hal itu.
Dia menjelaskan bahwa ia memang meminta bantuan polisi untuk mencari alamat Chen Yifan tetapi bukan karena ingin mengejar uang ganti rugi. Itu dilakukan karena terkesan dengan kejujuran yang ditunjukkan Chen Yifan dan ingin memberikan bantuan kepadanya.
Beberapa hari kemudian, Xue Zhanmin meminta putrinya pergi ke rumah Chen Yifan dan menyerahkan uang kontan 10.000 Yuan sebagai bantuan untuk membayar biaya
sekolahnya. Chen Yifan beserta keluarga bersikeras untuk menolak menerima uang tersebut.
“Saya yang berbuat salah dan sampai sekarang pun saya masih merasa bersalah. Saya sudah sangat bersyukur karena dibebaskan dari membayar ganti rugi. Bagaimana saya tidak malu untuk menerima uang bantuan ini ?” kata Chen Yifan.
Putri Xue Zhanmin lalu menjelaskan bahwa ia datang menemuinya hanya untuk menyerahkan apa yang pernah dijanjikan ayahnya. Bila Chen Yifan bersikeras untuk membayar ganti rugi perbaikan mobil, itu bisa dipenuhi setelah kelak lulus sekolah dan sudah berpenghasilan.
Seorang polisi yang ikut datang bersama juga memberikan saran serupa. Akhirnya ia baru mau menerima dana yang penuh dengan kasih sayang di dalamnya.
Sesungguhnya, Xue Zhanmin yang menjabat Direktur Hongli Teknologi Perlindungan Lingkungan di kota Shaoxing sempat naik pitam begitu melihat mobil BMW yang sedang diparkir di tepi jalan mengalami kerusakan.
Kerusakan berupa kaca spion bagian kiri, pintu dan bagian belakang mobil tergores sepanjang sekitar 20 cm. Ia tidak menemukan orang yang membuat kerusakaan berada di sekitar, ia mengira orangnya sudah melarikan diri.
Ketika ia sedang memeriksa bagian lain dari mobil kesayangannya apakah ada yang rusak, ia menemukan sebuah gulungan kertas yang disisipkan di gagang pintu mobil. Di dalamnya berisikan uang kontan 311 Yuan dan tulisan yang berbunyi, “Paman yang terhormat, akibat saya tidak berhati-hati dalam berkendara, spion mobil Anda jadi rusak, membuat saya sangat menyesal. Saya adalah murid sekolah Dinas Pertambangan, memanfaatkan liburan musim dingin untuk bekerja di kota. Ada sedikit uang saya tinggalkan untuk biaya perbaikan, meskipun saya tahu bahwa itu jauh dari cukup. Tetapi karena saya sudah tidak memiliki uang lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.”
Xue Zhanmin terkesan setelah membaca isi tulisan di secarik kertas itu. Ia sadar bahwa biaya perbaikan kerusakan itu tidak seberapa baginya, tetapi tidak kecil bagi Chen Yifan. Oleh karena itu ia berubah pikiran. Ia memutuskan untuk membantu anak remaja tersebut yang berani bertanggungjawab atas kesalahannya. Ia kemudian meminta bantuan polisi untuk menemukan alamat yang bersangkutan.
Ketika diwawancara oleh media ia mengatakan, “Hai, anak yang jujur, di mana Anda berada? Mungkin hidup keluarga Anda lebih sulit. Biaya perbaikan mobil mungkin menjadi momok bagi Anda, tetapi Anda tidak perlu khawatir sekarang karena perbaikan sudah selesai dilakukan. Uang ganti rugi tak perlu lagi Anda pikirkan. Saya hanya ingin segera menemui Anda untuk mengembalikan uang hasil kerja Anda. Jika Anda bermasalah, saya bersedia mengulurkan tangan bantuan buat Anda, membantu Anda menyelesaikan sekolah, bahkan membantu untuk mencarikan pekerjaan kelak setelah Anda lulus.”
Dengan dibantu oleh polisi, Xue Zhanmin berhasil merealisasikan keinginannya, memperoleh alamat remaja itu dan memberikan bantuan uang.
Ibu dari Chen Yifan mengatakan bahwa ia hidup dalam keluarga yang tidak kaya harus sepanjang tahun bekerja bersama suami di kota lain. Ia memiliki 2 orang putri dan seorang putra yang pengawasannya dititipkan kepada kakek-nenek mereka.
Putranya kini bersekolah di SMA kelas 2. Ia termasuk anak yang penuh pengertian dengan hari-hari tinggal di asrama sekolahan, liburan sekolah selalu dimanfaatkan untuk mencari uang dengan bekerja. Meskipun ia sadar bahwa putranya itu bekerja keras, tetapi ia mendukung keputusannya, mendukung putranya itu sejak usia dini sudah belajar bermandiri.
Banyak anak-anak sekarang sudah kehilangan perilaku berkualitas seperti yang dimiliki Chen Yifan. Chen orangnya jujur dan bersedia menanggung beban tanggungjawab. Semoga ia memiliki masa depan yang cerah.
0 Response to " Siswa Ini Tidak Menyangka Akan Mendapat Pujian dan Uang Usai Menabrak Sebuah Mobil .Ternyata.. "
Posting Komentar