loading...
Mengurus anak memang tidak gampang.Kelakuan anak-anak yang terkadang nakal sering membuat kesal dan marah. Jika sudah marah, maka perkataan kasar pun kadang keluar tanpa disengaja. Hal inilah yang mejadi cerita dari wanita ini.

Seorang pengguna Facebook bernama Desie Bintari membagikan sebuah cerita yang menjadi viral. Postingan tersebut hingga kini telah dibagikan sebanyak 31 ribu kali dan mendapat likes sebanyak 9,6 ribu. Desie menceritakan sebuah pengalaman yang ia alami sendiri.
Berikut adalah ceritanya :
ngalami sendiri..namanya dulu masih bocah. suka main beras bikin berantakan.ibu sering bilang *doalan beras wae! mengko tangane pritil/kriteng". (mainan beras aj!! ntar tangannya terpotong/cacat"..
dan omongan ibu saya itu dikabulkan Allah..hari Jumat..sehari setelah meninggalnya Ibu Tien Suharto..
2 jari saya kena parang..1 diamputasi 1 masih bisa diselamatkan.kejadian waktu itu sy kelas 1 SD..tak perlu menunggu 25 tahun untuk perkataan seorang ibu dikabulkan...Sekarang punya anak kembar laki2 perempuan..
ngalahi nyetok es krim yg banyak di kulkas untuk me time.
Biar deh badan melar kaya roti bantal asal rmak punya banyak stok sabar dan gak mudah menghardik, mengerdilkan, menyakiti hati anak2..
masa kecil mereka tak akan lama. Kelak rumah pun akan sepi tanpa jeritan dan tangisan mereka berantem..akan rapi jali dgn semua tertata rapi kinclong wangi..pasti akan datang waktu itu..
Desie juga menuliskan kisah lain yang hampir serupa dengan apa yang ia alami.Dalam kisah itu, ada seorang ibu yang tanpa sengaja mengucapkan doa buruk untuk anaknya karena kesal si anak memecahkan sebuah pot berharga mahal.
"Matilah kamu ..! Semoga kamu ditimpa dinding bangunan dan tulang-belulang kau hancur..!," ucap ibu itu.
Tak disangka, 25 tahun kemudian doa itu dikabulkan oleh Tuhan.
Berikut adalah penggalan cerita tersebut :
Aku sedang membersihkan rumah. Tiba-tiba anak lelakiku yang masih kecil berlari ke arahku..! ia terlanggar satu pot bunga yang dibuat dari kaca..! Pecah hancur berantakan..!
Aku benar-benar marah karena pot itu memang mahal harganya. Tanpa ku sadari, aku telah melontarkan kata-kata, "Matilah kamu ..! Semoga kamu ditimpa dinding bangunan dan tulang-belulang kau hancur..!”
Tahun demi tahun berlalu..! Anak lelakiku membesar, aku sdh lupa akan doa itu. Aku pun tak anggapnya penting dan aku tak tahu bahwa doa itu telah naik ke langit..!
Anak lelakiku dan adik-adiknya yang lain sudah besar..! Dia anak sulung yang paling aku sayangi dari anak-anakku yang lain.
Dialah anak yang rajin dan pandai menghormati aku dan berbakti kepadaku dibandingkan adik-adiknya yang lain..!
Kini dia telah menjadi seorang insinyur.! Tak lama lagi dia akan menikah. Tak sabar rasanya aku ingin menimang cucu..!Ayahnya punya sebuah bangunan yang sdh lama dan ingin direnovasi. Maka pergilah anak aku bersama ayahnya ke gudang itu.
Para pekerja sudah bersiap-siap untuk merobohkan satu dinding yang sudah usang.Sementara pekerja sedang bekerja, anakku pergi ke belakang bangunan tanpa diketahui oleh siapa pun. Dengan tak disangka-sangka dinding bangunan itu roboh menimpanya..!
Ketika ayahnya menghubungiku, seakan-akan Allah menghadirkan kembali kata-kataku padanya semasa ia masih kecil dahulu..!
Aku menangis hingga pingsan. setelah aku sadar, aku berada di Rumah sakit dan aku meminta untuk melihat anakku..! Ketika melihatnya, aku seakan mendengar suara yang berkata, "INI DOAMU KAN..? Sudah AKU kabulkan..! Setelah sekian lama engkau berdoa, sekarang Aku akan mengambilnya..!"
Dari cerita tersebut, Desie pun berpesan kepada para ibu agar tetap mengontrol emosi dan perkataan kepada anak meski sedang marah.
Postingan Desie itu pun mendapat ribuan komentar dari netizen.
"Makasih sudh bagikan ini... Saya belajar banyak dari kiriman ini.. Makasih."
"Masya alloh...nangis aku bun."
"Nangis bancanya."
Sumber : solo.tribunnews.com

Seorang pengguna Facebook bernama Desie Bintari membagikan sebuah cerita yang menjadi viral. Postingan tersebut hingga kini telah dibagikan sebanyak 31 ribu kali dan mendapat likes sebanyak 9,6 ribu. Desie menceritakan sebuah pengalaman yang ia alami sendiri.
Berikut adalah ceritanya :
ngalami sendiri..namanya dulu masih bocah. suka main beras bikin berantakan.ibu sering bilang *doalan beras wae! mengko tangane pritil/kriteng". (mainan beras aj!! ntar tangannya terpotong/cacat"..
dan omongan ibu saya itu dikabulkan Allah..hari Jumat..sehari setelah meninggalnya Ibu Tien Suharto..
2 jari saya kena parang..1 diamputasi 1 masih bisa diselamatkan.kejadian waktu itu sy kelas 1 SD..tak perlu menunggu 25 tahun untuk perkataan seorang ibu dikabulkan...Sekarang punya anak kembar laki2 perempuan..
ngalahi nyetok es krim yg banyak di kulkas untuk me time.
Biar deh badan melar kaya roti bantal asal rmak punya banyak stok sabar dan gak mudah menghardik, mengerdilkan, menyakiti hati anak2..
masa kecil mereka tak akan lama. Kelak rumah pun akan sepi tanpa jeritan dan tangisan mereka berantem..akan rapi jali dgn semua tertata rapi kinclong wangi..pasti akan datang waktu itu..
Desie juga menuliskan kisah lain yang hampir serupa dengan apa yang ia alami.Dalam kisah itu, ada seorang ibu yang tanpa sengaja mengucapkan doa buruk untuk anaknya karena kesal si anak memecahkan sebuah pot berharga mahal.
"Matilah kamu ..! Semoga kamu ditimpa dinding bangunan dan tulang-belulang kau hancur..!," ucap ibu itu.
Tak disangka, 25 tahun kemudian doa itu dikabulkan oleh Tuhan.
Berikut adalah penggalan cerita tersebut :
Aku sedang membersihkan rumah. Tiba-tiba anak lelakiku yang masih kecil berlari ke arahku..! ia terlanggar satu pot bunga yang dibuat dari kaca..! Pecah hancur berantakan..!
Aku benar-benar marah karena pot itu memang mahal harganya. Tanpa ku sadari, aku telah melontarkan kata-kata, "Matilah kamu ..! Semoga kamu ditimpa dinding bangunan dan tulang-belulang kau hancur..!”
Tahun demi tahun berlalu..! Anak lelakiku membesar, aku sdh lupa akan doa itu. Aku pun tak anggapnya penting dan aku tak tahu bahwa doa itu telah naik ke langit..!
Anak lelakiku dan adik-adiknya yang lain sudah besar..! Dia anak sulung yang paling aku sayangi dari anak-anakku yang lain.
Dialah anak yang rajin dan pandai menghormati aku dan berbakti kepadaku dibandingkan adik-adiknya yang lain..!
Kini dia telah menjadi seorang insinyur.! Tak lama lagi dia akan menikah. Tak sabar rasanya aku ingin menimang cucu..!Ayahnya punya sebuah bangunan yang sdh lama dan ingin direnovasi. Maka pergilah anak aku bersama ayahnya ke gudang itu.
Para pekerja sudah bersiap-siap untuk merobohkan satu dinding yang sudah usang.Sementara pekerja sedang bekerja, anakku pergi ke belakang bangunan tanpa diketahui oleh siapa pun. Dengan tak disangka-sangka dinding bangunan itu roboh menimpanya..!
Ketika ayahnya menghubungiku, seakan-akan Allah menghadirkan kembali kata-kataku padanya semasa ia masih kecil dahulu..!
Aku menangis hingga pingsan. setelah aku sadar, aku berada di Rumah sakit dan aku meminta untuk melihat anakku..! Ketika melihatnya, aku seakan mendengar suara yang berkata, "INI DOAMU KAN..? Sudah AKU kabulkan..! Setelah sekian lama engkau berdoa, sekarang Aku akan mengambilnya..!"
Dari cerita tersebut, Desie pun berpesan kepada para ibu agar tetap mengontrol emosi dan perkataan kepada anak meski sedang marah.
Postingan Desie itu pun mendapat ribuan komentar dari netizen.
"Makasih sudh bagikan ini... Saya belajar banyak dari kiriman ini.. Makasih."
"Masya alloh...nangis aku bun."
"Nangis bancanya."
Sumber : solo.tribunnews.com
0 Response to " Pelajaran Berharga untuk Ibu!! Jangan Sumpahi Anak Saat Emosi Atau Menyesal Seperti Wanita Ini "
Posting Komentar