loading...
Jika di Indonesia dikenal sapi super jenis Limousin dan Simmental yang berbobot lebih dari 1 ton dan biasanya banyak muncul di pasaran pada saat menjelang lebaran haji. Mengapa sapi super ini muncul hanya menjelang lebaran haji? Karena biasanya untuk memenuhi permintaan sapi Qurban orang orang tertentu yang memang mengincar sapi jenis ini yang berbobot lebih dari 1 ton.
Lain di Indonesia maka lain pula di Belgia, disana sapi super yang berbobot lebih dari satu ton sudah lama dikembangkan menjadi sapi pedaging yang sudah lazim dipotong di RPH setiap harinya.
Peternak sapi di Belgia terus menggenjot jumlah sapi di peternakan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Bahkan, kini mereka berhasil mengembangkan sapi bibit super yang berotot kekar bak binaragawan. Petani-petani di Belgia bahkan memiliki program khusus untuk mengembangkan varietas sapi kekar itu. Namun, mereka tidak menggunakan bantuan dari obat-obat kimia. .
Sapi Belgian blue berasal dari persilangan sapi lokal dengan sapi jenis Shorthorn yang berasal dari Inggris.
Dari persilangan ini didapatkan mutasi alami gen yang mengkode myostatin, yaitu protein yang berperan dalam perkembangan otot. Mutasi gen ini mengakibatkan pertumbuhan otot yang lebih cepat sehingga menghasilkan daging lebih banyak dengan sedikit lemak. Gen yang telah bermutasi secara alami ini dipertahankan dengan cara persilangan lebih lanjut untuk mendapatkan galur murninya.
Berdasarkan tujuannya, sapi dibedakan menjadi single purpose dan double purpose. Sapi single purpose adalah sapi yang dikembangbiakkan hanya untuk memproduksi daging saja atau susu saja semasa produktifnya. Sapi double purpose dikembangbiakkan untuk memproduksi susu dan daging semasa produktifnya. Peternakan sapi ini mengembangbiakkan sapi single purpose pedaging dan sapi perah. Keistimewaan dari sapi yang diternakkan di sini adalah semua berjenis Belgian white blue atau biasa disingkat Belgian blue. Seluruh sapi yang diternakkan harus memiliki akte lahir dan kode pendaftaran sapi. Kode pendaftaran ini bisa didapatkan di dinas peternakan setempat. Kode pendaftaran ini harus selalu tertempel di kedua daun telinga sapi, baik sapi perah maupun sapi pedaging.
Umumnya di negara-negara di Eropa terdapat pembatasan jumlah air susu sapi yang dihasilkan oleh setiap peternakan. Pembatasan ini bermaksud untuk menstabilkan harga air susu sapi. Di Belgia, setiap peternakan hanya boleh menghasilkan air susu sebanyak 220 000 liter/tahun. Oleh karena itu sapi perah yang kembangbiakkan di peternakan ini tidak banyak, hanya berjumlah 28 ekor. Seekor sapi dapat menghasilkan kurang lebih 8500 liter air susu per tahun dengan kadar lemak 4,4% dan kadar protein 3,7%. Sapi perah akan produktif menghasilkan air susu hingga umur 5-6 tahun. Setelah itu sapi perah yang sudah tidak produktif ini akan dipotong dan dagingnya digunakan untuk pembuatan produk daging olahan seperti salami.
Berbeda dengan sapi perah, sapi pedaging memang dikembangbiakkan untuk menghasilkan daging kualitas tinggi. Sapi Belgian blue pedaging adalah hasil dari seleksi genetik perkawinan silang, bukan hasil dari rekayasa genetik. Sapi yang dihasilkan berukuran besar dengan tinggi rata-rata 1.2-1.5 m dan berat 1100-1250 kg bahkan ada yang mencapai 1300 kg saat berusia 4 tahun. Ini berarti sekitar 2,5 sampai 3 kali berat sapi lokal Indonesia yang jelas sebagian besar penduduknya mengkonsumsi daging sapi.
Sapi Belgian blue memiliki organ dalam dan kulit 15% lebih kecil dibanding sapi biasa sehingga sapi ini tidak dapat banyak makan rumput. Hal ini disebabkan karena tidak cukup banyak ruang untuk menyimpan rumput dalam perut mereka. Oleh karena itu sapi ini hanya makan pakan olahan seperti jerami dan konsentrat yang terbuat dari biji-bijian dan kedelai. Meskipun demikian, pencernaan sapi ini sangat efektif. Sapi ini menghasilkan lebih banyak daging dan sedikit lemak. Hal ini terlihat dari tingginya persentase daging yang dihasilkan setelah dipotong dan dihilangkan tulangnya yang mencapai 82%. Ini berarti bahwa sapi ini menghasilkan daging lebih banyak dan menghasilkan sedikit limbah atau hasil samping (kotoran, kulit, organ dalam, dll).
Ciri daging sapi Belgian blue ini adalah teksturnya yang terkenal empuk dengan sedikit lemak. Oleh karena itu harga daging sapi Belgian blue lebih mahal jika diekspor keluar negeri. Namun di Belgia, hampir semua daging sapi yang dijual adalah jenis Belgian blue. Hanya di tempat inilah saya bisa menikmati daging sapi kualitas super dengan harga standar.
Perkembangbiakan sapi Belgian blue umumnya dilakukan dengan inseminasi buatan karena untuk menyangga berat tubuhnya sendiri, kaki sapi ini sudah kepayahan. Sapi Belgian blue betina mengalami pubertas lebih awal dibanding sapi lainnya. Dia dapat hamil pertama pada usia 29-30 bulan. Periode kehamilan sapi Belgian blue juga relatif lebih singkat, yaitu sekitar 281-283 hari. Anak sapi yang dilahirkan rata-rata memiliki berat 44 kg untuk anak sapi betina dan 47 kg untuk anak sapi jantan. Karena besarnya anak sapi yang dilahirkan, jalan lahir yang sempit dan bentuk panggul sapi betina yang landai membuat sapi Belgian blue kesulitan untuk bisa melahirkan normal. Untuk mengurangi resiko kematian sapi karena pendarahan setelah melahirkan, para peternak umumnya melakukan operasi caesar terhadap sapi-sapi mereka. Untuk operasi caesar sapi di Belgia hanya membutuhkan biaya sekitar 70 euro. Harga ini cukup murah dibanding negara lain yang bisa menghabiskan biaya sebesar 110-170 euro untuk satu kali operasi caesar sapi. Operasi caesar ini biasa dilakukan di peternakan mereka sendiri dan waktu operasi berlangsung selama 40 menit, lebih efektif dan efisien dibanding melahirkan normal yang membutuhkan waktu 2-3 jam. Meskipun proses melahirkan sapi secara caesar ini hemat waktu, namun masih menjadi pekerjaan rumah para peneliti di sana untuk bisa menemukan hasil perkawinan silang sapi yang dapat melahirkan normal tanpa resiko tinggi. Karena bagaimanapun juga proses melahirkan sapi secara caesar ini membutuhkan antibiotik yang cukup banyak, sehingga tentu saja kurang baik buat kesehatan si induk sapi sendiri.
Sumber : http://www.agrobisnisinfo.com/
Lain di Indonesia maka lain pula di Belgia, disana sapi super yang berbobot lebih dari satu ton sudah lama dikembangkan menjadi sapi pedaging yang sudah lazim dipotong di RPH setiap harinya.
Peternak sapi di Belgia terus menggenjot jumlah sapi di peternakan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Bahkan, kini mereka berhasil mengembangkan sapi bibit super yang berotot kekar bak binaragawan. Petani-petani di Belgia bahkan memiliki program khusus untuk mengembangkan varietas sapi kekar itu. Namun, mereka tidak menggunakan bantuan dari obat-obat kimia. .
Sapi Belgian blue berasal dari persilangan sapi lokal dengan sapi jenis Shorthorn yang berasal dari Inggris.
Dari persilangan ini didapatkan mutasi alami gen yang mengkode myostatin, yaitu protein yang berperan dalam perkembangan otot. Mutasi gen ini mengakibatkan pertumbuhan otot yang lebih cepat sehingga menghasilkan daging lebih banyak dengan sedikit lemak. Gen yang telah bermutasi secara alami ini dipertahankan dengan cara persilangan lebih lanjut untuk mendapatkan galur murninya.
Berdasarkan tujuannya, sapi dibedakan menjadi single purpose dan double purpose. Sapi single purpose adalah sapi yang dikembangbiakkan hanya untuk memproduksi daging saja atau susu saja semasa produktifnya. Sapi double purpose dikembangbiakkan untuk memproduksi susu dan daging semasa produktifnya. Peternakan sapi ini mengembangbiakkan sapi single purpose pedaging dan sapi perah. Keistimewaan dari sapi yang diternakkan di sini adalah semua berjenis Belgian white blue atau biasa disingkat Belgian blue. Seluruh sapi yang diternakkan harus memiliki akte lahir dan kode pendaftaran sapi. Kode pendaftaran ini bisa didapatkan di dinas peternakan setempat. Kode pendaftaran ini harus selalu tertempel di kedua daun telinga sapi, baik sapi perah maupun sapi pedaging.
Umumnya di negara-negara di Eropa terdapat pembatasan jumlah air susu sapi yang dihasilkan oleh setiap peternakan. Pembatasan ini bermaksud untuk menstabilkan harga air susu sapi. Di Belgia, setiap peternakan hanya boleh menghasilkan air susu sebanyak 220 000 liter/tahun. Oleh karena itu sapi perah yang kembangbiakkan di peternakan ini tidak banyak, hanya berjumlah 28 ekor. Seekor sapi dapat menghasilkan kurang lebih 8500 liter air susu per tahun dengan kadar lemak 4,4% dan kadar protein 3,7%. Sapi perah akan produktif menghasilkan air susu hingga umur 5-6 tahun. Setelah itu sapi perah yang sudah tidak produktif ini akan dipotong dan dagingnya digunakan untuk pembuatan produk daging olahan seperti salami.
Berbeda dengan sapi perah, sapi pedaging memang dikembangbiakkan untuk menghasilkan daging kualitas tinggi. Sapi Belgian blue pedaging adalah hasil dari seleksi genetik perkawinan silang, bukan hasil dari rekayasa genetik. Sapi yang dihasilkan berukuran besar dengan tinggi rata-rata 1.2-1.5 m dan berat 1100-1250 kg bahkan ada yang mencapai 1300 kg saat berusia 4 tahun. Ini berarti sekitar 2,5 sampai 3 kali berat sapi lokal Indonesia yang jelas sebagian besar penduduknya mengkonsumsi daging sapi.
Sapi Belgian blue memiliki organ dalam dan kulit 15% lebih kecil dibanding sapi biasa sehingga sapi ini tidak dapat banyak makan rumput. Hal ini disebabkan karena tidak cukup banyak ruang untuk menyimpan rumput dalam perut mereka. Oleh karena itu sapi ini hanya makan pakan olahan seperti jerami dan konsentrat yang terbuat dari biji-bijian dan kedelai. Meskipun demikian, pencernaan sapi ini sangat efektif. Sapi ini menghasilkan lebih banyak daging dan sedikit lemak. Hal ini terlihat dari tingginya persentase daging yang dihasilkan setelah dipotong dan dihilangkan tulangnya yang mencapai 82%. Ini berarti bahwa sapi ini menghasilkan daging lebih banyak dan menghasilkan sedikit limbah atau hasil samping (kotoran, kulit, organ dalam, dll).
Ciri daging sapi Belgian blue ini adalah teksturnya yang terkenal empuk dengan sedikit lemak. Oleh karena itu harga daging sapi Belgian blue lebih mahal jika diekspor keluar negeri. Namun di Belgia, hampir semua daging sapi yang dijual adalah jenis Belgian blue. Hanya di tempat inilah saya bisa menikmati daging sapi kualitas super dengan harga standar.
Perkembangbiakan sapi Belgian blue umumnya dilakukan dengan inseminasi buatan karena untuk menyangga berat tubuhnya sendiri, kaki sapi ini sudah kepayahan. Sapi Belgian blue betina mengalami pubertas lebih awal dibanding sapi lainnya. Dia dapat hamil pertama pada usia 29-30 bulan. Periode kehamilan sapi Belgian blue juga relatif lebih singkat, yaitu sekitar 281-283 hari. Anak sapi yang dilahirkan rata-rata memiliki berat 44 kg untuk anak sapi betina dan 47 kg untuk anak sapi jantan. Karena besarnya anak sapi yang dilahirkan, jalan lahir yang sempit dan bentuk panggul sapi betina yang landai membuat sapi Belgian blue kesulitan untuk bisa melahirkan normal. Untuk mengurangi resiko kematian sapi karena pendarahan setelah melahirkan, para peternak umumnya melakukan operasi caesar terhadap sapi-sapi mereka. Untuk operasi caesar sapi di Belgia hanya membutuhkan biaya sekitar 70 euro. Harga ini cukup murah dibanding negara lain yang bisa menghabiskan biaya sebesar 110-170 euro untuk satu kali operasi caesar sapi. Operasi caesar ini biasa dilakukan di peternakan mereka sendiri dan waktu operasi berlangsung selama 40 menit, lebih efektif dan efisien dibanding melahirkan normal yang membutuhkan waktu 2-3 jam. Meskipun proses melahirkan sapi secara caesar ini hemat waktu, namun masih menjadi pekerjaan rumah para peneliti di sana untuk bisa menemukan hasil perkawinan silang sapi yang dapat melahirkan normal tanpa resiko tinggi. Karena bagaimanapun juga proses melahirkan sapi secara caesar ini membutuhkan antibiotik yang cukup banyak, sehingga tentu saja kurang baik buat kesehatan si induk sapi sendiri.
Sumber : http://www.agrobisnisinfo.com/
0 Response to " Ini Dia Sapi yang Bikin Heboh Hari Raya Kurban, Sapi Ini Bertubuh Kekar Dan Berotot Bak Binaragawan, Ternyata Di Kasih Makanan ini ! "
Posting Komentar